Mere Exposure Effect adalah fenomena psikologi di mana orang cenderung menyukai sesuatu hanya karena mereka familiar dengannya.

Menurut para pakar psikologi, ada tiga faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi:

  • Manusia adalah makhluk yang secara alami malas.
  • Orang-orang yang sudah familiar dengan suatu hal akan menggunakannya sebagai ukuran kualitas yang sebanding ketika mereka membutuhkan sebuah produk. Dengan kata lain, mereka secara tidak sadar menempatkannya sebagai “standard emas”.
  •  Manusia di anggap sebagai makhluk kebiasaan atau rutinitas. Mereka akan secara otomatis memiliki tugas yang sudah biasa dilakukan atau digunakan karena kemudahan dan efisiensi adalah hal yang paling penting.

Jika saya meminta Anda untuk menyebutkan satu nama produk air mineral botolan, jawaban pertama yang akan Anda ingat pasti di mulai dengan huruf “A”.Karena kemampuan saya untuk menjadi mentalis, saya tidak dapat mengetahuinya.Beberapa merk telah menjadi wajah industri karena nama mereka sangat di kenal masyarakat.

Bahkan, kualitas seringkali tidak lagi di pertimbangkan ketika orang membeli produk mereka. Dengan hanya mendengar namanya, pembeli sudah yakin bahwa mereka tidak akan kecewa dengan transaksi.

Kalian mungkin memikirkan beberapa contoh di mana Anda Mere Exposure Effect pada sesuatu:

1. Iklan

Kalian memiliki alasan untuk melihat iklan produk dan layanan yang sama berulang kali. Ini berhasil. Semakin sering Anda melihat iklan https://www.amakhalagamereserve.com/ untuk produk tertentu, semakin Anda akrab dengannya dan semakin besar kemungkinan Anda akan membelinya.

2. Musik

Orang lebih suka musik yang pernah mereka dengar daripada musik baru. Itu sebabnya saat Anda stres, Anda mungkin membuka playlist lagu favorit Anda.

3. Individu

Jika Sahabat Fimela pernah bertemu seseorang, meskipun hanya sebentar, kemungkinan besar Anda akan memiliki perasaan positif terhadap orang tersebut saat bertemu lagi.

4. Produk Konsumen

Orang sering membeli produk yang sama berulang kali karena mereka sudah terbiasa dengannya dan bukan karena produk tersebut adalah produk terbaik atau karena mereka puas dengan barang tersebut.

Mengapa itu terjadi?

Ada saat-saat ketika efek paparan semata-mata tidak terlihat. Tidak di sadari, hal ini terjadi secara otomatis. Mungkin ada hal-hal yang menarik Anda, tetapi Anda tidak tahu mengapa Anda menyukainya. Namun, alasan pasti untuk efek paparan ini tidak sepenuhnya jelas. Sebagai di kutip dari verywellmind.com, ada sejumlah kemungkinan. Di antaranya:

1. Terpapar menurunkan ketidakpastian

Fakta bahwa menjadi lebih akrab dengan orang lain membantu mengurangi ketidakpastian. Karena Anda sudah terbiasa dengan apa yang telah kita alami, hal-hal tersebut tidak terlalu mengancam atau membuat Anda cemas. Pandangan ini di dasarkan pada teori psikologi evolusioner, yang mengatakan bahwa manusia memiliki kecenderungan alami untuk berhati-hati dan bahkan curiga terhadap hal-hal baru. Semakin banyak orang melihat sesuatu, semakin sadar bahwa itu tidak menimbulkan ancaman.

2. Keakraban membuat pemrosesan lebih mudah


Memilih hal-hal yang lebih kamu kenal akan mengurangi jumlah upaya yang di perlukan untuk memproses dan menafsirkan hal-hal di dunia sekitar. Kamu hanya mempunyai begitu banyak sumber daya kognitif dan perhatian untuk memahami hal-hal di lingkungan. Berpegang teguh pada apa yang sudah di kenal akan membebaskan sumber daya sehingga dapat mengalihkan fokus ke hal lain.


3. Akrab dapat menenangkan kecemasan


Terkadang beralih ke sesuatu yang familiar, seperti acara TV yang pernah kita tonton atau lagu favorit yang sering di dengar, dapat memberikan efek menenangkan dan membantu mengurangi perasaan tegang dan cemas.