Pengertian

Contoh Heuristik – Dalam psikologi, kata “heuristik“, yang berarti “menemukan” atau “mencari”, mengacu pada upaya untuk menemukan solusi atau jalan keluar untuk masalah atau keputusan. Dua jenis heuristik yang di kenal dalam psikologi adalah keterwakilan heuristik dan ketersediaan heuristik.

Metode penilaian yang di kenal sebagai “heuristik keterwakilan” bergantung pada seberapa mirip suatu stimuli atau peristiwa dengan stimuli, peristiwa, atau kategori lainnya yang terkait dengan stimuli yang di bandingkan.

Heuristik Keterwakilan & Ketersediaan

Dengan kata lain, mereka yang menggunakan heuristik keterwakilan percaya bahwa jika seseorang atau sesuatu memiliki banyak karakteristik yang mirip dengan suatu kelompok orang atau benda, maka sangat mungkin bahwa mereka adalah bagian dari kelompok tersebut.

Heuristik ketersediaan adalah teknik membuat keputusan yang di dasarkan pada seberapa mudah informasi tertentu muncul dalam pikiran seseorang.

Ini menunjukkan bahwa seberapa mudah informasi di tangkap dan di ingat, semakin besar pengaruhnya pada proses pengambilan keputusan seseorang.

Selain itu, informasi yang di kumpulkan biasanya berasal dari paparan yang bahkan tidak di sadari oleh alam bawah sadar individu, yang seringkali menghasilkan informasi yang serupa.

Contoh Heuristik dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Menebak jumlah penduduk di wilayah tempat tinggalmu, meskipun Anda tidak pernah menemukan jumlah pastinya
  2.  Menebak universitas dalam negeri yang memiliki banyak peminat berdasarkan preferensi lingkungan atau sekolahnya
  3. Seorang pedagang yang awalnya memberikan harga tinggi bisa memberikan harga wajar setelah melakukan tawar-menawar.
  4.  Jika seseorang adalah pria bodoh dengan tato di seluruh tubuh dan pakaian kotor, masyarakat dengan cepat akan menganggapnya sebagai preman atau orang jahat.
  5.  Jika seseorang ramah, teratur, dan sedikit pemalu dan memiliki banyak buku di rumahnya, orang-orang di sekitarnya biasanya langsung menebak bahwa dia adalah seorang pustakawan tanpa menanyakan apa pekerjaannya.
  6. Orang-orang yang memakai sorban dan baju putih, berbicara dengan cara yang santun, dan sering pergi ke masjid untuk memberikan ceramah dengan mudah di anggap sebagai ustaz atau kyai.
  7. Seorang sekretaris di sebuah perusahaan besar yang menggunakan mobil setiap hari dan sering melakukan perjalanan dinas ke luar negeri biasanya di anggap sebagai orang kaya atau sosialita, walaupun orang-orang yang menganggapnya tidak tahu.