Kategori: Psikologi

Daftar E-Book Psikologi Terbaik Untuk Kamu Pelajari

Ebook psikologi – Psikologi adalah ilmu yang sangat luas dan menarik, yang membahas berbagai aspek perilaku, pikiran, emosi, dan interaksi manusia. Bagi siapa pun yang tertarik untuk mendalami topik ini, e-book psikologi bisa menjadi sumber pembelajaran yang sangat bermanfaat. Berikut adalah daftar e-book psikologi yang bagus dan dapat memperkaya pemahaman Anda tentang berbagai teori dan konsep psikologi.

Daftar E-book Psikologi yang Bagus untuk Dibaca

Berikut adalah daftar beberapa ebook psikologi terbaik :

1. “Thinking, Fast and Slow” oleh Daniel Kahneman

E Book - Thinking, Fast and Slow

Topik Utama: Kognisi, Pengambilan Keputusan, Bias Kognitif
Deskripsi:
Dalam buku ini, pemenang Hadiah Nobel Ekonomi, Daniel Kahneman, mengungkapkan bagaimana manusia membuat keputusan. Dia membagi proses berpikir menjadi dua sistem: Sistem 1 yang cepat, intuitif, dan emosional, serta Sistem 2 yang lebih lambat, rasional, dan logis. E-book ini memberikan wawasan tentang cara manusia sering membuat kesalahan dalam berpikir dan bagaimana bias kognitif memengaruhi pengambilan keputusan kita sehari-hari. Buku ini penting untuk mereka yang tertarik pada psikologi kognitif dan perilaku manusia dalam pengambilan keputusan.

2. “The Power of Habit” oleh Charles Duhigg

The Power of Habit

Topik Utama: Kebiasaan, Psikologi Perubahan Perilaku
Deskripsi:
E-book ini membahas bagaimana kebiasaan terbentuk, mengapa kebiasaan itu begitu kuat, dan bagaimana kita bisa mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Duhigg menguraikan dasar-dasar psikologi di balik pembentukan kebiasaan dan memberi panduan untuk menciptakan kebiasaan yang lebih produktif. Buku ini sangat berguna bagi siapa saja yang ingin meningkatkan diri dan memahami bagaimana kebiasaan mempengaruhi kehidupan kita.

3. “Man’s Search for Meaning” oleh Viktor E. Frankl

Man's Search For Meaning | Viktor E Frankl

Topik Utama: Logoterapi, Eksistensialisme, Makna Kehidupan
Deskripsi:
Buku ini adalah karya klasik oleh Viktor Frankl, seorang psikiater dan penyintas Holokaus. Dalam e-book ini, Frankl membahas tentang bagaimana kita menemukan makna dalam hidup, bahkan dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun. Dia mengembangkan teori logoterapi, yang berfokus pada pencarian makna sebagai dorongan utama dalam kehidupan manusia. Buku ini memberikan wawasan mendalam tentang psikologi eksistensial dan pentingnya menemukan tujuan hidup.

4. “Quiet: The Power of Introverts in a World That Can’t Stop Talking” oleh Susan Cain

Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking

Topik Utama: Introversi, Ekstraversi, Psikologi Sosial
Deskripsi:
E-book ini membahas pentingnya introversi dalam masyarakat yang sering kali lebih menghargai ekstroversi. Susan Cain menggali kelebihan introvert dalam konteks pekerjaan, hubungan, dan kehidupan sosial. Buku ini membantu kita untuk lebih memahami sifat introvert dan bagaimana mereka bisa berkontribusi secara maksimal di dunia yang cenderung menyukai keterlibatan sosial dan keterampilan komunikasi ekstrovert.

5. “Influence: The Psychology of Persuasion” oleh Robert B. Cialdini

Review of Influence: The Psychology of Persuasion by Robert B. Cialdini

Topik Utama: Psikologi Persuasi, Pengaruh Sosial
Deskripsi:
Buku klasik ini mengungkapkan prinsip-prinsip dasar yang digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. Cialdini menggambarkan enam prinsip pengaruh utama: timbal balik, komitmen, bukti sosial, suka, otoritas, dan kelangkaan. Buku ini memberikan pemahaman tentang bagaimana kita bisa menjadi lebih sadar akan cara-cara kita dipengaruhi dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana kita bisa menggunakan prinsip-prinsip tersebut untuk meningkatkan kemampuan persuasi kita secara etis.

6. “The Psychopath Test: A Journey Through the Madness Industry” oleh Jon Ronson

The Psychopath Test: A Journey Through the Madness Industry

Topik Utama: Psikopat, Gangguan Mental, Psikiatri
Deskripsi:
Dalam e-book psikologi ini, Jon Ronson mengeksplorasi dunia psikopat dan gangguan mental lainnya. Ia menceritakan perjalanannya untuk memahami bagaimana para profesional psikiatri mendiagnosis psikopat dan bagaimana label “psikopat” sering kali digunakan untuk menggambarkan orang yang tidak sesuai dengan norma sosial. Buku ini memberikan pandangan menarik tentang stigma psikologis dan bagaimana diagnosa gangguan mental dapat mempengaruhi individu.

7. “The Subtle Art of Not Giving a F*ck” oleh Mark Manson

E-book psikologi - The Subtle Art of Not Giving a F*ck Karya Mark Manson

Topik Utama: Psikologi Kebahagiaan, Manajemen Stres, Penerimaan
Deskripsi:
Buku ini memberikan pendekatan yang lebih realistis dan jujur terhadap kebahagiaan dan pencapaian hidup. Mark Manson menekankan pentingnya memilih hal-hal yang benar-benar penting untuk diperhatikan dalam hidup, dan bagaimana kita harus menerima kenyataan bahwa kita tidak bisa mengendalikan semua hal. Buku ini banyak menggunakan teori psikologi kontemporer, terutama yang berfokus pada penerimaan dan pengelolaan ekspektasi.

8. “Grit: The Power of Passion and Perseverance” oleh Angela Duckworth

GRIT the power of Passion and Perseverance by Angela Duckworth

Topik Utama: Ketekunan, Motivasi, Keberhasilan
Deskripsi:
Angela Duckworth dalam e-book psikologi ini mengungkapkan bahwa ketekunan (grit) lebih penting dari bakat dalam mencapai kesuksesan. Duckworth mengeksplorasi bagaimana ketekunan dan gairah terhadap tujuan jangka panjang adalah faktor kunci dalam kesuksesan. Buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana membangun ketekunan dan menerapkannya dalam kehidupan pribadi dan profesional.

9. “Blink: The Power of Thinking Without Thinking” oleh Malcolm Gladwell

Blink The Power Of Thinking Without Thinking - E-book psikologi

Topik Utama: Pengambilan Keputusan, Kognisi Intuitif
Deskripsi:
E-book tentang psikologi ini mengungkapkan bagaimana kita sering kali membuat keputusan dalam hitungan detik berdasarkan intuisi, dan bagaimana keputusan ini bisa sangat akurat atau sangat keliru. Gladwell menggali konsep “thin-slicing”, yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang terbatas namun terkadang sangat efektif. Buku ini menggugah kita untuk berpikir lebih kritis tentang proses mental di balik keputusan yang kita buat setiap hari.

10. “Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us” oleh Daniel H. Pink

Ebook Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us

Topik Utama: Motivasi, Psikologi Kerja, Psikologi Sosial
Deskripsi:
Daniel Pink menjelaskan dalam bukunya bahwa motivasi manusia lebih kompleks daripada sekadar insentif eksternal seperti uang. Dia mengidentifikasi tiga elemen utama yang memotivasi kita: autonomi, penguasaan, dan tujuan. Buku ini sangat berguna bagi para pemimpin, pendidik, dan siapa pun yang ingin memahami lebih dalam tentang faktor-faktor yang mendorong motivasi di tempat kerja dan kehidupan pribadi.

Kesimpulan

E-book psikologi yang telah disebutkan di atas adalah karya-karya yang tidak hanya informatif tetapi juga mudah diakses, menawarkan wawasan tentang banyak aspek kehidupan manusia, mulai dari kebiasaan, pengambilan keputusan, hingga motivasi dan psikologi sosial. Membaca e-book psikologi ini tidak hanya memberikan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan pribadi dan profesional, tetapi juga membantu meningkatkan pemahaman kita tentang pikiran dan perilaku manusia. Dengan berbagai topik yang dibahas, Anda bisa memilih e-book sesuai minat dan kebutuhan Anda dalam mendalami psikologi lebih dalam.

Analisa Psikologi dalam Film Lie To Me (2009-2011)

Analisa Film Lie To Me – Film Lie to Me (2009-2011) menggabungkan elemen psikologi, komunikasi non-verbal, dan analisis perilaku untuk menyelidiki kebohongan manusia. Meskipun fiksi, serial ini memberikan wawasan yang menarik tentang bagaimana kita bisa membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh seseorang untuk mengetahui apakah mereka berbohong atau tidak. Artikel ini akan membahas analisa film lie to me

Berikut beberapa aspek psikologi dalam film ini yang menarik untuk dianalisis:

1. Mikro-ekspresi

mikro ekspresi

Mikro-ekspresi adalah ekspresi wajah yang hanya berlangsung selama brp detik yang sangat pendek, yang mengungkapkan perasaan atau emosi yang sejati. Dr. Cal Lightman, karakter utama, sering mengidentifikasi kebohongan dengan menganalisis mikro-ekspresi ini, seperti senyum palsu atau rasa takut yang tersembunyi.

Analisis psikologi: Dalam dunia nyata, mikro-ekspresi digunakan oleh para ahli psikologi dan forensik untuk membantu mengidentifikasi ketidakjujuran. Pengetahuan tentang mikro-ekspresi bisa mengajarkan kita cara membaca emosi sejati orang lain dan mungkin memengaruhi cara kita berinteraksi secara sosial.

2. Teori Psikologi Non-Verbal

Dalam Lie to Me, Dr. Lightman dan timnya menggunakan analisis bahasa tubuh sebagai alat utama untuk memahami apakah seseorang berbohong. Postur tubuh, gerakan mata, dan gestur tangan semuanya dapat mengungkapkan perasaan atau pemikiran yang tidak diungkapkan dengan kata-kata.

Analisis psikologi: Psikologi non-verbal adalah salah satu bagian penting dalam komunikasi manusia. Seringkali, kata-kata yang kita ucapkan tidak sesuai dengan pesan yang disampaikan tubuh kita. Menyadari hal ini membantu kita memahami lebih dalam tentang hubungan antara verbal dan non-verbal dalam komunikasi.

3. Teori Deteksi Kebohongan

tes kebohongan

Dr. Lightman menggunakan teori psikologi terkait deteksi kebohongan, yang mencakup konsep seperti ketegangan fisiologis, inkonsistensi antara kata-kata dan ekspresi wajah, serta pola bicara yang tidak konsisten. Penonton diajak untuk berpikir apakah mungkin bagi seseorang untuk selalu berhasil mendeteksi kebohongan hanya dengan analisis perilaku ini.

Analisis psikologi: Deteksi kebohongan adalah bidang yang kontroversial dalam psikologi, karena meskipun ada banyak teknik, tidak ada metode yang sepenuhnya efektif. Namun, film ini memunculkan diskusi tentang ketidaksempurnaan dalam memahami kebohongan, serta berbagai faktor psikologis yang mempengaruhinya.

4. Peran Empati dalam Mengidentifikasi Kebohongan

 

Salah satu aspek penting dalam film ini adalah bagaimana Dr. Lightman menunjukkan empati kepada subjeknya. Memahami perasaan orang lain (empathy) dapat membantu dalam proses deteksi kebohongan, karena seringkali orang yang berbohong merasa tertekan atau cemas, yang tercermin dalam perilaku mereka.

Analisis psikologi: Dalam kehidupan nyata, empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain. Ini memungkinkan seseorang untuk lebih mudah menangkap nuansa dalam komunikasi, dan sangat berharga dalam mengidentifikasi kebohongan. Namun, terlalu banyak empati juga bisa menyebabkan bias, karena kita bisa terlalu mudah percaya kepada orang lain.

5. Pencitraan Sosial dan Motivasi

pencitraan

Banyak karakter dalam Lie to Me yang terlibat dalam kebohongan yang berhubungan dengan pencitraan diri atau motif pribadi. Misalnya, seseorang mungkin berbohong untuk melindungi citra diri mereka atau untuk mencapai tujuan pribadi.

Analisis psikologi: Ini mengarah pada teori motivasi manusia, di mana seseorang bisa bertindak tidak jujur karena adanya kebutuhan untuk mempertahankan harga diri atau mendapatkan keuntungan pribadi. Pencitraan sosial sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dan memahami motivasi di balik kebohongan memberikan wawasan tentang kecenderungan manusia untuk melindungi diri atau mencapai tujuan pribadi.

6. Hubungan Antara Kognisi dan Emosi

Psikologi kognitif dan emosi juga tercermin dalam bagaimana karakter-karakter dalam Lie to Me bereaksi terhadap kebohongan yang mereka temui. Kebohongan sering kali memengaruhi perasaan dan pemikiran mereka, dan emosi seperti kemarahan, kebingungan, atau rasa tidak percaya dapat memengaruhi pengambilan keputusan mereka.

Analisis psikologi: Penonton diajak untuk memahami betapa kuatnya pengaruh emosi terhadap kemampuan kita untuk berpikir jernih. Ketika kita merasa terkejut atau marah, kemampuan kognitif kita untuk menganalisis suatu situasi bisa terganggu.

7. Teori “Dual Process” dalam Pengambilan Keputusan

Di dalam film ini, seringkali kita melihat bagaimana karakter membuat keputusan yang cepat (berdasarkan intuisi) atau melalui analisis yang lebih mendalam. Ini berhubungan dengan teori psikologi “dual process”, yang menjelaskan bagaimana manusia membuat keputusan melalui dua saluran: pemikiran otomatis (cepat) dan pemikiran yang lebih rasional (lambat).

Analisis psikologi: Dalam kehidupan nyata, kita sering membuat keputusan berdasarkan intuisi dan emosi, tetapi terkadang keputusan yang lebih bijak datang dari proses berpikir yang lebih rasional dan merenung. Film ini mengajak penonton untuk berpikir tentang bagaimana kebohongan memengaruhi keputusan kita dan bagaimana kita bisa melatih diri untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Kesimpulan:

Lie to Me menyajikan gambaran yang menarik dan penuh nuansa tentang bagaimana psikologi dan komunikasi non-verbal berperan dalam deteksi kebohongan. Meskipun cerita fiksi, serial ini menyentuh konsep-konsep psikologi yang nyata dan relevan dalam kehidupan sehari-hari, dari mikro-ekspresi hingga dinamika sosial yang memengaruhi perilaku kita. Hal ini membuatnya menjadi bahan refleksi yang menarik tentang interaksi manusia dan cara kita memahami perasaan serta motif orang lain.

Makna Belajar dari Beberapa Ahli di Dunia

Makna Belajar – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “belajar” adalah upaya untuk memperoleh pengetahuan atau pengetahuan, berlatih, atau mengubah perilaku atau tanggapan karena pengalaman. Apa makna belajar menurut para ahli?
Di bawah ini terdapat penjelasan tentang pendapat para ahli tentang belajar. Lihat penjelasan selengkapnya sekarang.

Berikut adalah definisi belajar menurut para ahli yang harus Anda ketahui

1. Menurut Ernest R. Hilgard (1984), belajar adalah proses tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk mengubah sesuatu. Perubahannya hampir permanen, dan mereka tidak dapat kembali ke bentuk sebelumnya.
Tidak dapat di terapkan pada perubahan akibat situasi sesaat seperti kelelahan, sakit, mabuk, dll.

2. Gagne (1977) mendefinisikan belajar sebagai sejenis perubahan tingkah laku yang di tunjukkan dalam perubahan tingkah laku. Perubahan ini berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa. Perubahan ini di sebabkan oleh pengalaman atau latihan.

3. Moh. Surya (1981)  mengatakan bahwa belajar adalah upaya seseorang untuk mengubah tingkah lakunya secara keseluruhan berdasarkan pengalamannya sendiri dan interaksinya dengan lingkungannya.

4. Menurut  W. Gulo (2002), belajar adalah proses internal yang mengubah tindakan seseorang.

5. Menurut Bell-Gredler (2008), belajar adalah proses yang di lakukan oleh manusia untuk memperoleh berbagai kemampuan, keterampilan, dan sikap, yang di peroleh secara bertahap dan berkelanjutan melalui rangkaian proses belajar yang berlangsung sepanjang hidup.

6. Hilgarde dan Bower (1975) mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu. Perubahan tingkah laku ini dapat di sebabkan oleh pengalaman sebelumnya dengan situasi tersebut, tetapi perubahan tingkah laku ini tidak dapat di jelaskan atau di dasarkan pada kecenderungan respons pembawaan, pematangan, atau keadaan sesaat individu.

7. Perjuangan seseorang untuk mengubah tingkah lakunya secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya disebut belajar.

Jangan biarkan anak terperangkap dalam zona kenyamanan mereka dan enggan mencoba hal-hal baru dalam hidupnya. Sebagai pendidik yang baik, kita harus mampu membuat mereka keluar dari zona kenyamanan mereka dan memberi mereka energi untuk maju. Mari kita jelaskan dan arahkan anak alasan mereka harus sekolah, apa arti belajar sesungguhnya, dan pelajari tujuan dan aspirasi mereka. Jika perilaku dan pikiran anak mengalami demotivasi, tujuan yang kuat akan mengarahkan mereka kembali ke jalan yang benar.

Heuristik : Pengertian dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian

Contoh Heuristik – Dalam psikologi, kata “heuristik“, yang berarti “menemukan” atau “mencari”, mengacu pada upaya untuk menemukan solusi atau jalan keluar untuk masalah atau keputusan. Dua jenis heuristik yang di kenal dalam psikologi adalah keterwakilan heuristik dan ketersediaan heuristik.

Metode penilaian yang di kenal sebagai “heuristik keterwakilan” bergantung pada seberapa mirip suatu stimuli atau peristiwa dengan stimuli, peristiwa, atau kategori lainnya yang terkait dengan stimuli yang di bandingkan.

Heuristik Keterwakilan & Ketersediaan

Dengan kata lain, mereka yang menggunakan heuristik keterwakilan percaya bahwa jika seseorang atau sesuatu memiliki banyak karakteristik yang mirip dengan suatu kelompok orang atau benda, maka sangat mungkin bahwa mereka adalah bagian dari kelompok tersebut.

Heuristik ketersediaan adalah teknik membuat keputusan yang di dasarkan pada seberapa mudah informasi tertentu muncul dalam pikiran seseorang.

Ini menunjukkan bahwa seberapa mudah informasi di tangkap dan di ingat, semakin besar pengaruhnya pada proses pengambilan keputusan seseorang.

Selain itu, informasi yang di kumpulkan biasanya berasal dari paparan yang bahkan tidak di sadari oleh alam bawah sadar individu, yang seringkali menghasilkan informasi yang serupa.

Contoh Heuristik dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Menebak jumlah penduduk di wilayah tempat tinggalmu, meskipun Anda tidak pernah menemukan jumlah pastinya
  2.  Menebak universitas dalam negeri yang memiliki banyak peminat berdasarkan preferensi lingkungan atau sekolahnya
  3. Seorang pedagang yang awalnya memberikan harga tinggi bisa memberikan harga wajar setelah melakukan tawar-menawar.
  4.  Jika seseorang adalah pria bodoh dengan tato di seluruh tubuh dan pakaian kotor, masyarakat dengan cepat akan menganggapnya sebagai preman atau orang jahat.
  5.  Jika seseorang ramah, teratur, dan sedikit pemalu dan memiliki banyak buku di rumahnya, orang-orang di sekitarnya biasanya langsung menebak bahwa dia adalah seorang pustakawan tanpa menanyakan apa pekerjaannya.
  6. Orang-orang yang memakai sorban dan baju putih, berbicara dengan cara yang santun, dan sering pergi ke masjid untuk memberikan ceramah dengan mudah di anggap sebagai ustaz atau kyai.
  7. Seorang sekretaris di sebuah perusahaan besar yang menggunakan mobil setiap hari dan sering melakukan perjalanan dinas ke luar negeri biasanya di anggap sebagai orang kaya atau sosialita, walaupun orang-orang yang menganggapnya tidak tahu.

Apa itu Mere Exposure Effect ? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Mere Exposure Effect adalah fenomena psikologi di mana orang cenderung menyukai sesuatu hanya karena mereka familiar dengannya.

Menurut para pakar psikologi, ada tiga faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi:

  • Manusia adalah makhluk yang secara alami malas.
  • Orang-orang yang sudah familiar dengan suatu hal akan menggunakannya sebagai ukuran kualitas yang sebanding ketika mereka membutuhkan sebuah produk. Dengan kata lain, mereka secara tidak sadar menempatkannya sebagai “standard emas”.
  •  Manusia di anggap sebagai makhluk kebiasaan atau rutinitas. Mereka akan secara otomatis memiliki tugas yang sudah biasa dilakukan atau digunakan karena kemudahan dan efisiensi adalah hal yang paling penting.

Jika saya meminta Anda untuk menyebutkan satu nama produk air mineral botolan, jawaban pertama yang akan Anda ingat pasti di mulai dengan huruf “A”.Karena kemampuan saya untuk menjadi mentalis, saya tidak dapat mengetahuinya.Beberapa merk telah menjadi wajah industri karena nama mereka sangat di kenal masyarakat.

Bahkan, kualitas seringkali tidak lagi di pertimbangkan ketika orang membeli produk mereka. Dengan hanya mendengar namanya, pembeli sudah yakin bahwa mereka tidak akan kecewa dengan transaksi.

Kalian mungkin memikirkan beberapa contoh di mana Anda Mere Exposure Effect pada sesuatu:

1. Iklan

Kalian memiliki alasan untuk melihat iklan produk dan layanan yang sama berulang kali. Ini berhasil. Semakin sering Anda melihat iklan https://www.amakhalagamereserve.com/ untuk produk tertentu, semakin Anda akrab dengannya dan semakin besar kemungkinan Anda akan membelinya.

2. Musik

Orang lebih suka musik yang pernah mereka dengar daripada musik baru. Itu sebabnya saat Anda stres, Anda mungkin membuka playlist lagu favorit Anda.

3. Individu

Jika Sahabat Fimela pernah bertemu seseorang, meskipun hanya sebentar, kemungkinan besar Anda akan memiliki perasaan positif terhadap orang tersebut saat bertemu lagi.

4. Produk Konsumen

Orang sering membeli produk yang sama berulang kali karena mereka sudah terbiasa dengannya dan bukan karena produk tersebut adalah produk terbaik atau karena mereka puas dengan barang tersebut.

Mengapa itu terjadi?

Ada saat-saat ketika efek paparan semata-mata tidak terlihat. Tidak di sadari, hal ini terjadi secara otomatis. Mungkin ada hal-hal yang menarik Anda, tetapi Anda tidak tahu mengapa Anda menyukainya. Namun, alasan pasti untuk efek paparan ini tidak sepenuhnya jelas. Sebagai di kutip dari verywellmind.com, ada sejumlah kemungkinan. Di antaranya:

1. Terpapar menurunkan ketidakpastian

Fakta bahwa menjadi lebih akrab dengan orang lain membantu mengurangi ketidakpastian. Karena Anda sudah terbiasa dengan apa yang telah kita alami, hal-hal tersebut tidak terlalu mengancam atau membuat Anda cemas. Pandangan ini di dasarkan pada teori psikologi evolusioner, yang mengatakan bahwa manusia memiliki kecenderungan alami untuk berhati-hati dan bahkan curiga terhadap hal-hal baru. Semakin banyak orang melihat sesuatu, semakin sadar bahwa itu tidak menimbulkan ancaman.

2. Keakraban membuat pemrosesan lebih mudah


Memilih hal-hal yang lebih kamu kenal akan mengurangi jumlah upaya yang di perlukan untuk memproses dan menafsirkan hal-hal di dunia sekitar. Kamu hanya mempunyai begitu banyak sumber daya kognitif dan perhatian untuk memahami hal-hal di lingkungan. Berpegang teguh pada apa yang sudah di kenal akan membebaskan sumber daya sehingga dapat mengalihkan fokus ke hal lain.


3. Akrab dapat menenangkan kecemasan


Terkadang beralih ke sesuatu yang familiar, seperti acara TV yang pernah kita tonton atau lagu favorit yang sering di dengar, dapat memberikan efek menenangkan dan membantu mengurangi perasaan tegang dan cemas.

Analisa Psikologi Katsuki Bakugo Anime My Hero Academia

Katsuki Bakugo salah satu karakter utama dalam seri My Hero Academia, terkenal dengan sikapnya yang kasar dan arogan kepada orang lain. Bakugo telah menunjukkan sikap ini sejak awal cerita, terutama kepada karakter utamanya, Izuku Midoriya.

Katsuki Bakugo adalah salah satu karakter utama dalam anime terkenal “My Hero Academia”. Dia adalah siswa di Sekolah Tinggi U.A., di mana dia berlatih untuk menjadi seorang pahlawan profesional. Bakugo terkenal karena kepribadiannya yang tidak menentu dan temperamental, yang sering menyebabkan masalah dengan teman sekelasnya dan gurunya.

Konsep angkuh Bakugo sering membuat orang di sekitarnya marah dan kesal. Bakugo tetap populer di kalangan penggemar karena sikap positifnya. Apa itu? Lima sikap positif Katsuki Bakugo dalam My Hero Academia yang patut di tiru adalah berikut. Lihat diskusinya sekarang!

Sifat Positif yang Dapat di Ambil dari Karakter Katsuki Bakugo

1. Percaya diri

Katsuki di berkahi kekuatan yang kuat sejak kecil, dan dia tumbuh menjadi orang yang sangat percaya diri. Bakugo yakin dapat mengalahkan musuh-musuhnya dan menjadi pahlawan terhebat di masa depan dengan kekuatan ledakan yang berasal dari keringatnya.Bakugo sering mengucapkan kalimat yang membanggakan dirinya sendiri dalam adegan di manga dan animenya. Bakugo tetap percaya pada kemampuan dirinya meskipun dia terkadang berlebihan dan di anggap sombong oleh orang lain.

2. Konsisten

Bakugo selalu konsisten agar dia dapat mencapai cita-citanya untuk menjadi pahlawan terkuat. Tidak peduli pandangan negatif orang lain, Bakugo tetap mempertahankan tindakan dan prinsip juang yang ia anut selama bertahun-tahun dalam setiap situasi.Filosofi konsisten Bakugo berasal dari peran All Might, pahlawan nomor satu yang menjadi inspirasinya. Bakugo, yang sejak kecil mengidolakan All Might, bertekad untuk menjadi seperti idolanya. Dengan sikap optimis ini, Bakugo menjadi lebih fokus dan berusaha keras untuk mencapai impiannya.

3. Jangan pernah merendahkan orang lain

Bakugo tidak meremehkan orang lain karena kekuatan dan kepercayaan dirinya yang luar biasa. Bakugo sangat berhati-hati dan selalu melihat kekuatan teman atau musuh mereka untuk mencari celah dalam pertarungan.

Selain itu, Bakugo menyadari bahwa menganggap lemah orang lain adalah bentuk kecerobohan yang dapat menyebabkan kekalahan baginya. Sikap angkuh Bakugo bertujuan untuk melemahkan mental lawannya agar ia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memenangkan pertarungan.

4. Tetap tenang dalam setiap keadaan

Bakugo adalah contoh pahlawan yang hebat karena dia memiliki kemampuan untuk tetap tenang dalam setiap keadaan. Walaupun masih siswa sekolah menengah atas, Bakugo tetap tenang dan berpikir rasional saat berlatih bertarung atau menghadapi musuh-musuhnya.seperti saat Bakugo di culik oleh kelompok kriminal di season 3 anime Bakugo menyadari bahwa kekuatan yang dia miliki tidak cukup untuk mengalahkan semua penjahat. Oleh karena itu, Bakugo berusaha untuk tetap tenang dan memikirkan cara terbaik untuk melarikan diri tanpa membahayakan dirinya.

5. Tetap kompetitif

Selama menjadi siswa di sekolah pahlawan, Bakugo menunjukkan sikap kompetitif yang mendorongnya untuk berusaha lebih keras untuk mencapai posisi puncak yang melampaui orang lain. Jiwa kompetitif Bakugo mendorongnya untuk berusaha lebih keras untuk mencapai posisi puncak yang melampaui orang lain.

Meskipun sangat berambisi untuk mencapai posisi tertinggi, Bakugo tetap berlaku adil dan jujur. Jika lawannya tidak memperlakukannya dengan serius selama pertarungan, ia akan kesal. Bakugo ingin kemenangannya di sebabkan oleh kekuatan fisiknya sendiri, bukan kecurangan atau belas kasihan musuhnya.

Kesimpulan

Meskipun terlihat kuat, Bakugo memiliki semangat yang kuat untuk menjadi pahlawan dan rasa keadilan yang tinggi. Dia sangat kompetitif dan tidak mau kalah, yang kadang-kadang membuatnya bertengkar dengan teman sekelasnya. Bakugo terlihat memiliki sisi yang lemah, terutama ketika dia berhubungan dengan Izuku Midoriya, teman masa kecilnya dan rivalnya, yang hubungannya rumit.

Secara keseluruhan, Katsuki Bakugo adalah karakter yang kompleks dengan banyak sisi yang menambah kedalaman dan kegembiraan dalam “My Hero Academia”. Kepribadiannya yang luar biasa dan kekuatan Quirk-nya membuatnya menjadi salah satu karakter paling berkesan dan di sukai dalam serial tersebut.

 

Hedonic Treadmill – Pengertian, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Hedonic Treadmill – Sudah mendapatkan apa yang Anda inginkan, tetapi tetap merasa tidak cukup dan tidak bahagia? Mungkin Anda mengalami hedonic treadmill.

Tidak jarang, pada awalnya Anda berharap dapat bekerja dan menerima gaji tertentu untuk meningkatkan kebahagiaan Anda. Namun, bahkan setelah Anda mencapainya, Anda masih merasa ada yang kurang dan perlu lebih.

Pada akhirnya, Anda tidak dapat puas dengan apa yang telah Anda capai selama ini.

Pengertian

Teori treadmill hedonik adalah bahwa ketika tingkat kebahagiaan seseorang naik atau turun sebagai tanggapan terhadap peristiwa kehidupan yang positif atau negatif, tingkat kebahagiaan tersebut cenderung kembali ke tingkat sebelumnya.

Tingkat dasar kesejahteraan seseorang, atau “titik tetap”, tidak selalu netral secara emosional—kemungkinan besar positif bagi kebanyakan orang—dan tidak sama bagi setiap orang. Seseorang mungkin juga memiliki dasar yang berbeda untuk berbagai aspek kesejahteraan, seperti kepuasan hidup secara keseluruhan dibandingkan dengan jumlah emosi positif yang mereka alami.

Adaptasi hedonis adalah proses di mana efek kebahagiaan berkurang seiring waktu.

Penyebab Hedonic Treadmill

Diperkirakan bahwa treadmill ini dibuat karena seseorang mengalami kejadian yang sama berulang kali. Setelah kompetisi, seseorang menjadi tidak sensitif terhadap stimuli baru dan malah menyesuaikan diri dengan tingkat emosional atau kebahagiaan yang konsisten yang telah dia alami sebelumnya.

Sebagai contoh, saat seseorang melakukan interaksi yang sama atau berulang-ulang dengan teman atau pasangannya, perasaan semangat atau bahagia yang dialaminya pada awal interaksi akan memudar dan kemudian berganti dengan rasa yang biasa saja. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi bosan atau bosan.

Cara Agar Keluar dari Hedonic Treadmill

1. Sadari bahwa Anda sedang terjebak

Cara pertama untuk keluar dari jeratan hedonic treadmill adalah mengakui bahwa Anda sedang terjebak. Seperti hal nya saat tersesat di jalan, saat Anda sadar diri Anda Terjebak, kalian harus mencari jalan keluarnya. Kalian dapat merenungkan bahwa semua yang Anda miliki untuk mendapatkan kebahagiaan hanyalah ilusi.

Dengan cara ini, Anda akan lebih mempertimbangkan apa yang akan Anda miliki dan lebih bersyukur untuk apa yang Anda dapatkan.

2. Tentukan Tujuan Keuangan

Selain berdampak secara psikologis pada hedonic treadmill, kondisi keuangan juga memengaruhinya. Banyak orang tidak memiliki tabungan meskipun penghasilan mereka meningkat. Untuk melakukannya, Anda perlu mempertimbangkan lebih banyak pengeluaran dan menetapkan tujuan keuangan Anda.

Dengan demikian, Anda akan mengurangi semua hal yang tidak memiliki nilai tambahan.

3. Luangkan Waktu untuk Hobi

Bagaimana cara menghindari treadmill hedonis? Meluangkan waktu untuk melakukan hobi yang di sukai adalah salah satu cara. Meskipun orang pintar mungkin tidak memiliki banyak waktu, berusahalah untuk meluangkan sedikit waktu untuk melakukan hal-hal yang di senangi, baik sendiri atau bersama orang lain.

Memiliki hobi yang menyenangkan dapat membuat kalian menyaksikan dan merasakan sendiri bagaimana mereka berkembang sebagai individu. Misalnya, jika Smart People menyukai melukis, mereka dapat meluangkan waktu sejenak untuk melukis dan sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam melukis lukisan.

4.Tuliskan Pengalaman Menyenangkan yang Dialami

Tidak cukup hanya dengan menikmati momen yang nyaman, menyenangkan, dan bahagia, Kalian juga dapat menuliskan pengalaman menyenangkan yang dialami oleh diri kalian di setiap harinya. Menuliskan kebahagiaan ini dalam jurnal, diari, atau jenis media lainnya dapat membantu meningkatkan jumlah kebahagiaan yang dialami. Dan selain itu, aktivitas ini dapat menyibukkan diri anda dan menghindari dari hal hal buruk yang lain.

Tidak perlu menunggu banyak untuk di tulis dalam jurnal. Bahkan hal-hal kecil, orang pintar dapat menuliskan hal-hal positif dan menyenangkan yang mereka rasakan. Smart People akan dapat membaca tulisan dalam jurnal itu di masa depan dan merasa bersyukur atas kebahagiaan itu.

5. Perbanyak Interaksi Sosial

Ini adalah cara lain yang dapat Anda lakukan. Temukan lingkungan baru yang memiliki efek positif pada Anda. Selain itu, interaksi sosial dapat membantu Anda menjadi lebih bersyukur atas apa yang Anda miliki dan membantu Anda menemukan orang yang dapat menikmati kehidupan sederhana.

 

Beberapa Fakta Abnormal Titan, Ternyata Menyangkut Psikologi

Psikologi Abnormal Titan – Titan abnormal adalah salah satu jenis Titan yang muncul dalam seri Attack on Titan. Ia dikategorikan sebagai tipe Titan murni dan memiliki beberapa perbedaan yang membuatnya sedikit lebih berbeda daripada Titan murni secara keseluruhan. Abnormal Titan digolongkan sebagai tipe Titan Murni yang lebih berbahaya dibanding Pure Titan pada umumnya. Kenapa? Karena Abnormal Titan tampaknya memiliki kecerdasan. Untuk informasi lebih lanjut, lihat fakta-fakta abnormal Titan Attack on Titan berikut!

1. Jenis Titan Murni dengan Indikasi Kecerdasan

Titan abnormal adalah jenis Titan murni dengan tanda-tanda kecerdasan. Disebut demikian karena mereka tidak asal-asalan memburu orang. Titan abnormal juga sering mengabaikan orang-orang tertentu. Mereka tidak hanya menyerang individu yang sedang sendirian, tetapi mereka bahkan akan berbalik mundur dalam beberapa kasus.

2. Seringkali bertindak Unexpected

Kecerdasan Titan membuat abnormal sering melakukan hal-hal yang tidak mungkin di lakukan Titan tanpa pikiran.Titan yang tidak biasa memiliki kemampuan untuk tiba-tiba berlari, berjalan, dan bahkan melompat.

Mereka dapat tiba-tiba berlari bersama tentara yang melakukan perjalanan di luar batas tanpa memperhatikan orang atau hal lain selain targetnya.Karena hal-hal kebetulan ini, kerusakan yang mereka timbulkan biasanya jauh lebih besar daripada Titan Murni secara keseluruhan.

3. Terkadang wujudnya tidak masuk akal juga

Selain cerdas dan sering melakukan hal-hal tak terduga, Titan abnormal juga kadang-kadang luar biasa.Jika Titan tanpa pikiran biasanya berlari dengan kedua kakinya, Titan abnormal dapat bergerak cepat dengan merangkak seperti laba-laba. Ini karena kecacatan tubuhnya, yang kadang-kadang membuat mereka lumpuh.

Size Titan jenis ini sangat beragam. Di laporkan bahwa Rod Reiss, Titan yang tidak biasa, memiliki ukuran dua kali lebih besar daripada Titan Kolosal. Saking besarnya, ia harus merangkak untuk berjalan.

4. Titan yang dapat Berbicara

Buku Catatan Ilse adalah sumber penting untuk informasi tentang Talking Titan—Titan abnormal yang memiliki kemampuan berbicara. Talking Titan dulunya adalah anggota sekte Eldian Marley yang di hukum dan di ubah menjadi Titan secara paksa. Dia bertemu Ilse Langnar, anggota ekspedisi, di Paradis.Saat Titan berhasil memojokkan tentara, dia tidak langsung membunuh Ilse.

Ia justru membungkukkan badan seperti memberi hormat dan menyinggung Subjek Ymir dan Lady Ymir. Saat Ilse mulai bertanya banyak hal tentang asal-usul Titan, Talking Titan mulai risih dan akhirnya membunuh Ilse.Ibu Conny yang berubah menjadi Titan juga menunjukkan kemampuan berbicara.

5. Asalnya yang Masih Belum Jelas

Titan yang abnormal adalah keberadaan yang menarik untuk di pelajari lebih lanjut. Sayangnya, tidak ada penjelasan resmi tentang asal-usul Titan Abnormal atau faktor-faktor yang memungkinkan Pure Titan mendapatkan kecerdasan dan menjadi Abnormal Titan. Yang pasti, Abnormal Titan mungkin memiliki ingatan tertentu, seperti yang terlihat pada Talking Titan dan ibu Conny.Tampaknya mereka mengingat atau menganggap orang-orang penting yang muncul di hadapannya.

 

 

Open Minded: Pengertian, Karakteristik, dan Cara Mengembangkannya

Open minded adalah kemampuan untuk berpikir secara terbuka terhadap beragam macam ide, gagasan, informasi, maupun argumen. Kemampuan untuk berpikir terbuka akan menolong seseorang untuk lebih kritis, rasional, dan menemukan solusi atau pemecahan persoalan yang lebih tepat.

Selain itu, pola pikir INI terhitung dapat membantumu untuk meningkatkan beragam wawasan dan pengalaman baru, menjalin hubungan sosial yang selaras dengan orang lain, dan juga melatih mentalmu menjadi lebih kuat dan optimis.

Karakteristik Orang Open Minded

Orang yang memiliki pola pikir open minded memiliki beberapa karakteristik yang menonjol. Di bawah ini adalah beberapa contohnya:

  • Terbuka akan analisis dan pendapat orang lain
  • Tidak cemas mengungkap analisis dan pendapat pribadi
  • Tidak cemas membuat kesalahan
  • Memiliki empati yang tinggi
  • Percaya bahwa tiap-tiap orang memiliki hak untuk berbagi tentang apa yang dipikirkan
  • Memiiliki sikap rendah hati

Apabila kamu melihat beragam karakteristik selanjutnya di dalam dirimu, mungkin kamu udah memiliki pola pikir open minded. Jika belum, jangan pernah bersedih ya, karena pola pikir ini dapat di pelajari, kok.

Cara Mengembangkan Pola Pikir Open Minded

Mengembangkan pola pikir open minded memang bukanlah perkara mudah. Ini karena terbuka terhadap ide, pendapat, atau nilai-nilai baru perlu waktu dan sistem adaptasi.

Untuk membantumu mengembangkan pola pikir open minded, tersedia beberapa hal nih yang dapat kamu lakukan, yaitu:

1. Terima Ketidaktahuan yang Dimiliki

Tak dapat di pungkiri, tersedia banyak hal di dunia ini yang tidak kami ketahui, bukan? Nah, dengan paham dan terima ketidaktahuan tersebut, ini dapat menolong melatih pola pikir open minded, lho.

Pasalnya, sikap paham ketidaktahuan yang di miliki dapat membuat munculnya rasa empati. Karena kami paham bahwa kami tidak paham segala hal, dan orang lain dapat saja memiliki pengetahuan yang lebih daripada kita, maka kami pun akan terlatih untuk dapat terima perbedaan yang tersedia di lebih kurang kita.

2. Lakukan Refleksi Diri

Mulai sekarang, waktu kamu mendapat informasi, ide, atau inspirasi baru, terlebih yang merasa susah untuk kamu terima, coba melakukan refleksi diri dengan cara mengajukan pertanyaan terhadap dirimu sendiri.

Misalnya, seberapa banyak Info yang kamu ketahui perihal hal atau inspirasi baru tersebut, mengapa kamu tidak menyukainya, atau haruskah kamu menciptakan konflik dengan orang lain karenanya?

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan refleksi diri tersebut, ini akan membantumu untuk mengambil sikap yang lebih bijaksana dan terbuka dalam menanggapi inspirasi atau hal baru.

3. Cari Keberagaman

Untuk mengembangkan pola pikir open minded, kamu terhitung dapat coba untuk lebih sering bergaul dengan orang-orang yang memiliki latar belakang, suku, ras, budaya, atau agama yang berlainan darimu.

Dengan cara ini, kamu akan paham betapa beragamnya lingkunganmu dan lama kelamaan kamu akan jadi biasa untuk menoleransi lebih-lebih nikmati perbedaan dan juga keberagaman yang tersedia di sekitarmu.

Mengembangkan pola pikir open minded memang tidak dapat dilakukan secara instan. Namun, jika kamu melakukan cara-cara di atas dengan konsisten, bersamaan berjalannya waktu, kemampuanmu untuk berpikiran terbuka akan terasah dan manfaatnya terhitung dapat segera kamu rasakan.

Selain itu, kamu terhitung dapat lho berkonsultasi dengan psikolog tentang cara mengembangkan pola pikir yang cocok dengan kepribadian dan lingkunganmu.

Self Serving Bias: Pengertian, Kelemahan, dan Cara Penangananya

Self Serving Bias adalah kecenderungan seseorang untuk menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka sendiri.

Menurut buku “Berdamai dengan Kegagalan”, kegagalan hanyalah jenis kesuksesan tambahan yang mungkin tidak di lihat oleh orang lain. Ini karena kegagalan harus di anggap sebagai keberhasilan dalam konteks lain.

Ketika sesuatu gagal, beberapa orang menggunakan istilah self-serving bias untuk menyalahkan faktor eksternal.

Pengertian Self Serving Bias

Self serving bias dalam psikologi di kenal sebagai kecenderungan seseorang menganggap adanya kegagalan di sebabkan faktor eksternal. Mereka juga menganggap bahwa kesuksesan yang di dapatkan berasal dari faktor internal atau diri sendiri.
Sebenarnya, kondisi ini adalah kondisi yang wajar bagi mereka yang hanya ingin mendapatkan pujian namun menyalahkan orang lain apabila mengalami hal negatif. Apabila kondisi ini terus di lakukan, tentunya akan memberi dampak buruk.

Kelemahan Self Serving Bias

Ada berbagai dampak buruk dari kondisi, beberapa di antaranya:

1. Merusak hubungan

Biasanya, pelaku sangat mementingkan diri sendiri serta menyombongkan pencapaian. Tentunya sikap tersebut membuat orang di sekelilingnya merasa tidak nyaman. Terutama jika kesombongannya di sertai dengan menyalahkan orang lain.

2. Menghambat Pengembangan

Pelaku ini cenderung fokus pada penilaian eksternal. Dengan pandangan tersebut, tentunya pengembangan diri mereka akan terhambat dan tidak dapat belajar dari kesalahan yang sudah diperbuat.

Cara Mengatasi Self-Serving Bias

Sikap ini dapat diatasi dengan beberapa cara, yaitu:

1. Sikap Mindfulness

Melakukan mindfulness akan membantu seseorang dalam menyadari berbagai hal yang sudah di lakukan sekaligus menemukan sumber masalah. Dengan demikian, seseorang akan mengatasi masalah dengan lebih objektif.

2. Evaluasi Diri

Cara mengatasi self serving bias selanjutnya adalah dengan mengevaluasi diri sendiri. Daripada menyalahkan orang lain, akan lebih baik mencari kemungkinan kesalahan yang di sebabkan diri sendiri.

3. Self-compassion

Self-compassion adalah sikap terbuka, peduli pada diri, dan menyadari bahwa orang lain jga mengalami hal yang sama. Dengan pemikiran tesebut, maka seseorang dapat menyadari bahwa kesalahan bukanlah suatu hal yang memalukan.